American Party SC – Dalam pidatonya di Akademi Militer West Point, New York, pada hari Sabtu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di lingkungan militer. Berbicara dalam suasana yang menyerupai kampanye politik, Trump juga menyinggung isu pertahanan, perang dagang, dan sekutu NATO. Serta mengklaim telah membangun kembali kekuatan militer AS selama masa kepemimpinannya.
Dengan mengenakan setelan jas dan topi merah bertuliskan “Make America Great Again”. Trump tampil di hadapan para kadet, keluarga mereka, serta pendukung setianya yang memadati stadion. Dalam pidato tersebut, ia memberikan pesan agar para lulusan “bekerja keras”. Namun isi utamanya lebih menekankan pada serangkaian kritik terhadap kebijakan yang menurutnya melemahkan fokus militer.
Trump menegaskan bahwa militer tidak seharusnya digunakan untuk “pertunjukan drag” atau untuk “mengubah budaya asing”. Ia menyatakan bahwa tugas utama angkatan bersenjata adalah mendominasi musuh dan menanggulangi ancaman terhadap Amerika Serikat di mana pun berada. Ia juga menegaskan kembali langkah-langkah yang telah diambil sejak menjabat kembali sebagai presiden pada Januari lalu, yaitu mencabut program-program DEI di militer dan pemerintahan federal.
Baca Juga : Komunitas Yahudi di Washington Perkuat Keamanan
Menurut Trump, kebijakan DEI telah melemahkan semangat dan kesatuan dalam militer. Ia menyampaikan bahwa pasukan AS kini telah dibebaskan dari pelatihan yang menurutnya bersifat politis dan memecah belah. Dalam pandangannya, teori ras kritis serta kebijakan terkait transgender telah dipaksakan kepada tentara, yang dianggapnya tidak sesuai dengan semangat militer sejati.
Pidato ini menjadi momen kedua Trump berbicara di West Point, setelah sebelumnya hadir pada tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19. Kala itu, para kadet duduk dengan jarak fisik dan menggunakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. Akademi Militer West Point sendiri merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan melahirkan pemimpin Angkatan Darat yang profesional dan netral secara politik, dengan komitmen terhadap Konstitusi Amerika Serikat.
Trump juga menyinggung kebijakan luar negeri dan ekonomi, termasuk kecaman terhadap negara-negara anggota NATO yang dianggap tidak berkontribusi cukup dalam aliansi pertahanan tersebut. Ia menyebut Amerika telah dirugikan dalam berbagai kerja sama perdagangan dan pertahanan. Namun menyatakan bahwa kondisi tersebut kini telah berubah berkat langkah-langkah yang ia ambil selama masa jabatannya.
Sebagai bagian dari visinya di bidang pertahanan. Trump mengumumkan pengembangan sistem perisai rudal baru bernama Golden Dome dengan nilai proyek sebesar 175 miliar dolar AS. Ia menyebut perisai ini sebagai upaya untuk melindungi AS dari ancaman rudal, terutama dari China dan Rusia. Dalam proyek tersebut, seorang jenderal dari Angkatan Luar Angkasa telah ditunjuk untuk memimpin pengembangannya. Trump bahkan menyebut bahwa perisai tersebut akan mampu melindungi lokasi strategis seperti West Point.
Namun, para ahli menyatakan bahwa pengembangan sistem semacam itu dapat memicu respons dari negara-negara lain. Mereka memperingatkan bahwa perlombaan senjata di luar angkasa bisa meningkat, baik melalui sistem pertahanan serupa maupun teknologi senjata yang mampu menembus perisai tersebut.
Di akhir pidatonya, Trump mengumumkan rencananya untuk memimpin perayaan ulang tahun ke-250 Angkatan Darat Amerika Serikat yang akan diadakan pada 14 Juni di Washington. Tanggal tersebut juga bertepatan dengan ulang tahunnya sendiri, menambah unsur simbolik dalam perayaan tersebut.
Pidato Trump di West Point mencerminkan pendekatannya yang khas dalam berpolitik dan memperkuat pesan-pesan utamanya menjelang pemilu. Dengan memanfaatkan momen wisuda militer, ia kembali menegaskan posisi politiknya yang menolak pengaruh ideologi progresif di tubuh angkatan bersenjata dan menekankan pentingnya kekuatan nasionalisme dan dominasi militer.
Simak Juga : Hijab Berwarna Ungu Tampil Stylish & Elegan Maksimal Setiap Hari