American Party SC – Partai Republik di Kongres Amerika Serikat meloloskan langkah awal dalam mendukung paket anggaran besar yang diajukan mantan Presiden Donald Trump. Hal ini terjadi setelah debat panjang semalam suntuk di Komite Cara dan Sarana DPR. Yang akhirnya menghasilkan suara 26-19 sesuai garis partai. Rencana ini mencakup pemotongan pajak besar-besaran yang diperkirakan akan menambah triliunan dolar pada utang nasional Amerika Serikat.
Pemungutan suara ini menjadi kemenangan awal bagi Partai Republik yang tengah mengupayakan pengesahan berbagai komponen kebijakan fiskal, termasuk pemotongan pajak, peningkatan belanja, dan pengurangan pada program jaring pengaman sosial. Meskipun demikian, mereka masih menghadapi banyak rintangan legislatif sebelum kebijakan tersebut dapat disahkan sepenuhnya dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden.
Selama sesi yang berlangsung hingga dini hari, para anggota parlemen terlibat dalam debat intens, dan bahkan satu anggota sempat tertidur di posnya karena lamanya pembahasan. Oposisi Demokrat secara konsisten menentang usulan tersebut, menyebutnya sebagai keuntungan tidak adil bagi kalangan kaya dan memperingatkan dampaknya terhadap layanan dasar bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga : UnitedHealth Umumkan Mundurnya CEO Andrew Witty Secara Mendadak
Sementara itu, komite DPR lainnya sedang membahas usulan yang diajukan oleh Partai Republik untuk memperketat syarat kelayakan dalam program Medicaid. Yang saat ini memberikan layanan kesehatan kepada 71 juta warga berpenghasilan rendah. Menurut Kantor Anggaran Kongres yang bersifat nonpartisan, perubahan ini dapat menghemat pengeluaran pemerintah sebesar $715 miliar, tetapi juga diperkirakan akan mengeluarkan sekitar 7,7 juta orang dari program tersebut.
Debat mengenai Medicaid tersebut berlangsung sengit dan memicu aksi protes. Setidaknya lima pengunjuk rasa diamankan oleh pihak kepolisian, termasuk tiga di antaranya yang menggunakan kursi roda. Ketegangan ini mencerminkan betapa kontroversialnya usulan yang sedang dibahas.
Sebuah panel lain juga tengah mempertimbangkan perubahan pada program bantuan pangan SNAP. Usulan baru mengharuskan sebagian penerima bantuan untuk bekerja dan memindahkan sebagian beban biaya program ke pemerintah negara bagian. Menurut Ketua Komite Pertanian DPR, Glenn Thompson, yang berasal dari Partai Republik, tujuan kebijakan ini adalah menghemat anggaran serta memastikan program dikelola dengan lebih bertanggung jawab.
Namun, pernyataan tersebut ditanggapi keras oleh anggota Partai Demokrat. Perwakilan Angie Craig, tokoh Demokrat terkemuka di komite. Ia menyebut perubahan terhadap SNAP sebagai penghapusan terbesar dalam sejarah terhadap program yang bertujuan mengatasi kelaparan.
Partai Republik saat ini menguasai DPR dengan mayoritas tipis 220-213. Untuk memastikan kelancaran pengesahan RUU, mereka harus menjaga persatuan internal. Selain itu, rencana ini masih harus melewati persetujuan Senat, di mana Partai Republik memiliki mayoritas tipis 53-47. Yang tetap membutuhkan koordinasi politik yang hati-hati.
Salah satu alasan mengapa proses pengesahan ini berjalan cepat adalah karena mendekatnya batas waktu pagu utang nasional. Pemerintah harus menaikkan batas utang sebesar $4 triliun untuk menghindari gagal bayar. Menteri Keuangan Scott Bessent telah memperingatkan bahwa Kongres perlu bertindak paling lambat pertengahan Juli agar Amerika Serikat tidak mengalami krisis keuangan yang dapat berdampak secara global.
Paket anggaran Trump ini juga mencakup perpanjangan pemotongan pajak yang diberlakukan pada masa jabatan pertamanya, yang dijadwalkan berakhir tahun ini. Selain itu, paket ini menambahkan insentif pajak baru bagi para pekerja, pensiunan, dan institusi pendidikan swasta. Sebagai upaya menyeimbangkan sebagian biaya tersebut, kebijakan ini juga berencana mencabut beberapa program energi hijau yang sebelumnya disahkan di bawah kepemimpinan Presiden Demokrat Joe Biden.
Secara keseluruhan, rencana ini digambarkan Trump sebagai “RUU Besar yang Indah,” meskipun faktanya akan menambah beban utang negara yang kini sudah mencapai $36,2 triliun, atau sekitar 127 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat. Pemerintah memperkirakan bahwa total pinjaman tambahan dari paket ini akan mencapai sekitar $4 triliun, meski angka pastinya masih belum jelas.
Simak Juga : Makna dan Tradisi Perayaan Hari Waisak bagi Umat Buddha