American Party SC – Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan akan menghapus pedoman lama yang menyarankan pembatasan konsumsi alkohol hingga satu atau dua gelas per hari. Keputusan ini diperkirakan akan dimuat dalam pembaruan Dietary Guidelines for Americans yang dirilis setiap lima tahun, dan menurut tiga sumber terpercaya, perubahan ini menandai pergeseran besar dalam pendekatan terhadap konsumsi alkohol. Panduan baru tersebut kemungkinan hanya akan menyertakan pernyataan singkat mengenai pentingnya mengonsumsi alkohol secara moderat atau membatasi asupan karena berbagai risiko kesehatan yang menyertainya.
Saat ini, panduan yang berlaku menyarankan agar perempuan tidak minum lebih dari satu gelas per hari dan laki-laki tidak lebih dari dua. Panduan ini telah diterapkan sejak 1990 dan banyak dijadikan acuan internasional. Namun, panduan yang akan datang diperkirakan tidak akan lagi mencantumkan jumlah minuman harian secara spesifik dalam bagian utama dokumen. Sebaliknya, angka tersebut kemungkinan hanya akan dicantumkan di bagian lampiran atau penjelasan tambahan.
Baca Juga : Razia Imigrasi Bikin Los Angeles Sepi, Usaha Kecil Terhimpit
Sumber lain yang dekat dengan proses penyusunan pedoman tersebut menyatakan bahwa alasan utama di balik perubahan ini adalah karena bukti ilmiah yang mendukung batasan konsumsi harian tertentu dinilai belum cukup kuat. Tujuan utama perubahan ini adalah memastikan bahwa pedoman yang disampaikan benar-benar berdasarkan data ilmiah yang paling solid dan terpercaya.
Panduan ini disusun oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) bersama dengan Departemen Pertanian AS (USDA). Pedoman tersebut memengaruhi berbagai kebijakan nasional, mulai dari program makan siang di sekolah hingga nasihat medis. Meski begitu, kedua lembaga tersebut belum memberikan komentar resmi terkait perubahan ini.
Beberapa negara lain juga memiliki pedoman yang berbeda mengenai konsumsi alkohol. Inggris, misalnya, menyarankan agar konsumsi tidak melebihi 14 unit alkohol per minggu. Sementara itu, Kanada mengambil pendekatan yang lebih ketat dengan menyatakan bahwa risiko kesehatan sudah meningkat sejak dua minuman per minggu.
Dalam beberapa tahun terakhir, risiko kesehatan akibat konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah moderat, semakin banyak dibahas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara serta beberapa jenis kanker lainnya. Mantan Ahli Bedah Umum AS, Vivek Murthy, bahkan menyebut bahwa konsumsi alkohol dapat memicu tujuh jenis kanker dan menyarankan adanya label peringatan pada produk alkohol.
Perwakilan industri alkohol, seperti Diageo dan Anheuser-Busch InBev, telah menghabiskan jutaan dolar untuk melobi pembuat kebijakan selama proses peninjauan pedoman. Mereka berharap tidak terjadi pembatasan yang lebih ketat dalam panduan terbaru. Namun, sebagian peneliti dan pejabat kesehatan tetap mendesak agar pedoman memberikan peringatan yang lebih jelas dan tegas tentang risiko alkohol.
Eva Greenthal dari Center for Science in the Public Interest menyayangkan perubahan ini. Menurutnya, bahasa yang terlalu umum dalam pedoman baru tidak memberikan informasi yang cukup berguna bagi masyarakat. Ia khawatir bahwa pesan penting mengenai bahaya alkohol, terutama bagi perempuan yang berisiko terkena kanker payudara. Akan hilang dalam penjabaran yang terlalu longgar.
Dua laporan ilmiah digunakan untuk membantu menyusun pedoman ini. Laporan pertama menyebutkan bahwa minum alkohol dalam jumlah moderat berkaitan dengan peningkatan risiko kanker, namun juga terkait penurunan risiko kematian secara umum dan beberapa gangguan kardiovaskular. Sebaliknya, laporan kedua menyatakan bahwa risiko kematian akibat alkohol mulai meningkat bahkan pada tingkat konsumsi yang rendah.
Perbedaan hasil ini menambah kompleksitas dalam penyusunan pedoman dan menunjukkan bahwa pemahaman ilmiah tentang dampak alkohol masih terus berkembang. Di tengah perdebatan tersebut, pemerintah tampaknya memilih untuk memberikan pedoman yang lebih umum dan berhati-hati, dengan menghindari angka pasti agar tidak menyesatkan publik.
Simak Juga : Bertapa: Jalan Menuju Kedamaian dan Pencerahan Diri