American Party SC – Seorang panel dari Dewan Sidang Pembebasan Bersyarat di California pada hari Jumat merekomendasikan pembebasan bersyarat bagi Patricia Krenwinkel. Ia adalah terpidana seumur hidup atas keterlibatannya dalam pembunuhan brutal tujuh orang pada tahun 1969, yang dilakukan oleh kelompok pengikut sekte Charles Manson di Los Angeles. Rekomendasi ini muncul setelah peninjauan dalam sidang pembebasan bersyarat yang ke-16 bagi Krenwinkel.
Patricia Krenwinkel kini berusia 77 tahun dan menjadi narapidana wanita dengan masa tahanan terlama di penjara California. Berdasarkan penilaian panel, Krenwinkel dinilai memiliki risiko rendah untuk melakukan tindak pidana kembali. Hal ini dilihat dari usianya yang lanjut dan catatan perilaku yang baik selama berada di penjara. Pihak Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California membenarkan hasil temuan panel tersebut, namun belum memberikan rincian tambahan mengenai keputusan itu.
Baca Juga : Exxon Baytown Disorot saat AS Hentikan 24 Proyek Energi Bersih
Meski demikian, rekomendasi tersebut belum bersifat final. Keputusan akhir akan ditinjau oleh seluruh anggota Dewan Sidang Pembebasan Bersyarat negara bagian, serta gubernur California. Proses ini dapat berlangsung hingga 150 hari sebelum status pembebasan bersyarat Krenwinkel diputuskan secara resmi. Bahkan jika dewan menyetujui rekomendasi tersebut, Gubernur memiliki kewenangan untuk membatalkan keputusan atau mengembalikannya untuk peninjauan ulang.
Sebelumnya, pada bulan Mei 2022, panel yang sama juga pernah mengusulkan pembebasan Krenwinkel. Namun, Gubernur Gavin Newsom membatalkan keputusan itu pada Agustus tahun yang sama. Dalam sidang terbaru yang berlangsung selama empat jam pada hari Jumat, Krenwinkel hadir bersama pengacaranya, tetapi ia memilih untuk tidak memberikan pernyataan kepada para komisioner. Sejumlah anggota keluarga korban hadir dan menyatakan keberatan mereka terhadap pembebasan Krenwinkel.
Krenwinkel dinyatakan bersalah atas tujuh tuduhan pembunuhan tingkat pertama pada tahun 1971. Ia ikut ambil bagian dalam dua malam aksi pembantaian keji yang dilakukan oleh kelompok Manson, yang menyebabkan kematian sejumlah korban, termasuk aktris terkenal Sharon Tate. Tate yang saat itu sedang hamil delapan bulan, dibunuh bersama empat temannya di rumah sewaan miliknya di daerah Benedict Canyon, Los Angeles. Di antara korban lain terdapat Abigail Folger, seorang pewaris bisnis kopi, dan Jay Sebring, penata rambut kenamaan.
Pada malam berikutnya, dua korban lainnya, yaitu Leno LaBianca, pemilik toko kelontong, dan istrinya Rosemary, juga ditemukan tewas di rumah mereka. Pasangan ini ditikam hingga tewas dan lokasi kejadian dipenuhi tulisan yang dibuat dengan darah korban. Di antaranya adalah tulisan “Death to Pigs” dan “Healter Skelter,” yang merupakan kesalahan ejaan dari judul lagu “Helter Skelter” milik The Beatles.
Meski Charles Manson tidak secara langsung membunuh para korban, ia tetap dinyatakan bersalah karena mengatur dan memerintahkan pembunuhan tersebut. Ia mengklaim bahwa tindakan ini merupakan bagian dari rencananya yang delusional untuk memicu perang ras di Amerika Serikat. Manson dan beberapa pengikutnya, termasuk Krenwinkel, Leslie Van Houten, Susan Atkins, dan Charles “Tex” Watson, awalnya dijatuhi hukuman mati. Namun, hukuman mereka kemudian diubah menjadi penjara seumur hidup setelah Mahkamah Agung California membatalkan hukuman mati pada tahun 1972.
Charles Manson meninggal di penjara pada tahun 2017 dalam usia 83 tahun. Salah satu anggota kelompoknya, Leslie Van Houten, dibebaskan bersyarat pada tahun 2023 setelah menjalani hukuman selama 53 tahun. Meskipun Gubernur Newsom sempat menolak pembebasan Van Houten, keputusan itu akhirnya dibatalkan oleh pengadilan banding. Newsom memutuskan untuk tidak mengajukan banding ke Mahkamah Agung negara bagian, dengan pertimbangan bahwa upaya lanjutan untuk menahan Van Houten tidak akan berhasil.
Kini, keputusan akhir atas nasib Patricia Krenwinkel berada di tangan dewan dan gubernur. Meski ada kemungkinan ia dibebaskan, proses hukum dan pertimbangan moral dari para pihak yang terlibat akan menjadi penentu utama dalam keputusan ini.
Simak Juga : Li Bai: Penyair Abadi dari Tiongkok