American Party SC – Defisit perdagangan barang Amerika Serikat menunjukkan penyusutan yang cukup signifikan pada bulan Juni. Perubahan ini terjadi seiring dengan menurunnya aktivitas impor. Yang turut mendukung pandangan para ekonom bahwa sektor perdagangan berpotensi memberikan kontribusi besar. Dengan demikian, pemulihan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini.
Menurut laporan yang dirilis oleh Biro Sensus Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada hari Selasa. Defisit perdagangan barang pada bulan Juni turun sebesar 10,8 persen. Nilainya tercatat menyusut menjadi 86,0 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Yang memperkirakan defisit akan meningkat hingga menyentuh angka 98,20 miliar dolar AS.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan tajam dalam aktivitas impor barang, yang tercatat menurun sebesar 11,5 miliar dolar AS menjadi 264,2 miliar dolar AS. Sementara itu, ekspor barang juga mengalami penurunan, namun dalam jumlah yang jauh lebih kecil, yakni hanya turun sebesar 1,1 miliar dolar AS menjadi 178,2 miliar dolar AS. Perbedaan dalam tingkat penurunan impor dan ekspor ini yang membuat defisit secara keseluruhan menyempit dengan cukup drastis.
Baca Juga : Penggerebekan ICE Ganggu Konstruksi dan Krisis Tenaga Kerja
Salah satu faktor utama yang memengaruhi fluktuasi ini adalah lonjakan impor pada awal tahun. Ketika para pelaku usaha berupaya menghindari dampak kenaikan tarif terhadap barang-barang asing. Mereka mempercepat pengiriman barang dalam jumlah besar ke Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan lonjakan impor yang sangat tinggi pada kuartal pertama, dan pada gilirannya berdampak negatif terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Menurut data resmi, defisit perdagangan menyumbang pengurangan hingga 4,61 poin persentase terhadap PDB pada periode Januari hingga Maret. Sehingga secara tahunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut turun sebesar 0,5 persen.
Namun, para analis memperkirakan akan terjadi pembalikan tren yang signifikan pada kuartal kedua. Penurunan impor yang terjadi pada bulan Juni diperkirakan akan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Meskipun demikian, sebagian dari potensi kenaikan dalam PDB kemungkinan akan tereduksi oleh pengurangan aktivitas impor oleh pelaku usaha, terutama karena sebagian besar barang-barang yang telah diimpor sebelumnya masih tersimpan sebagai stok di gudang dan belum digunakan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
Pemerintah Amerika Serikat dijadwalkan akan merilis estimasi awal pertumbuhan PDB untuk kuartal kedua pada hari Rabu. Berdasarkan survei terhadap para ekonom yang dilakukan oleh Reuters, diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode April hingga Juni akan meningkat hingga mencapai tingkat 2,4 persen. Angka ini menunjukkan adanya pemulihan yang cukup berarti dibandingkan dengan kontraksi yang terjadi pada kuartal sebelumnya.
Meskipun terdapat tekanan dari berbagai faktor eksternal seperti ketidakpastian tarif dan kondisi geopolitik global, data terbaru ini memberikan sinyal bahwa perdagangan internasional tetap memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas ekonomi domestik Amerika Serikat. Di sisi lain, pergerakan neraca perdagangan ini juga mencerminkan kehati-hatian pelaku usaha dalam merespons perubahan kebijakan ekonomi dan pasar global yang terus bergerak dinamis.
Perkembangan selanjutnya dalam beberapa bulan ke depan akan sangat bergantung pada bagaimana kebijakan perdagangan pemerintah Amerika Serikat diimplementasikan. Serta bagaimana pelaku ekonomi merespons kondisi makro yang terus berubah. Untuk saat ini, penyempitan defisit perdagangan di bulan Juni memberikan secercah harapan bahwa sektor perdagangan bisa menjadi pendorong utama dalam fase pemulihan ekonomi berikutnya.
Simak Juga : Penuh Gairah dan Percaya Diri: Kekuatan Unik Zodiak Elemen Api
