American Party SC – Kebijakan dan tindakan kontroversial Presiden Donald Trump kembali menuai dampak yang luas, tidak hanya dalam negeri, tetapi juga bagi hubungan internasional, termasuk dengan negara tetangga, Kanada. Baru-baru ini, muncul laporan bahwa jutaan turis Kanada mulai mempertimbangkan untuk membatalkan rencana perjalanan mereka ke Amerika Serikat (AS). Fenomena ini tidak hanya berpengaruh terhadap industri pariwisata, tetapi juga ekonomi secara keseluruhan.
Selama bertahun-tahun, Kanada dan Amerika Serikat telah berbagi hubungan dekat dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang perdagangan dan pariwisata. Setiap tahun, jutaan warga Kanada melakukan perjalanan ke AS untuk berbagai keperluan, mulai dari liburan, bisnis, hingga berbelanja. Namun, beberapa kebijakan Trump yang dianggap tidak bersahabat dengan Kanada telah menimbulkan gelombang ketidakpastian di kalangan wisatawan.
Salah satu contohnya adalah kebijakan tarif impor yang dikenakan terhadap barang-barang dari Kanada, yang memicu reaksi negatif di kalangan warga negara tersebut. Selain itu, pernyataan Trump yang cenderung kontroversial terhadap negara-negara mitra juga membuat banyak orang berpikir ulang sebelum mengunjungi AS.
Pada tahun 2024, tercatat sekitar 20,4 juta kunjungan dari Kanada ke AS, yang menghasilkan pengeluaran sebesar $20,5 miliar serta mendukung lebih dari 140.000 pekerjaan di berbagai sektor pariwisata dan perhotelan. Namun, dengan meningkatnya ketidakpuasan terhadap kebijakan Trump, angka ini berisiko mengalami penurunan drastis.
Banyak warga Kanada yang biasa melakukan perjalanan tahunan ke AS kini mulai mencari alternatif lain. Beberapa bahkan memilih untuk berlibur ke Eropa atau Asia, alih-alih ke destinasi populer di Amerika seperti Florida, California, dan New York.
Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan Kanada, beberapa warga juga mulai melakukan boikot terhadap produk-produk AS. Salah satu produk yang paling terkena dampaknya adalah alkohol dan barang konsumsi lainnya yang biasa diimpor dari Amerika Serikat. Gerakan ini semakin populer di media sosial, dengan banyak orang yang menyerukan agar warga Kanada lebih memilih produk dalam negeri atau produk dari negara lain.
Tak hanya dalam konsumsi sehari-hari, gerakan ini juga mencakup keputusan untuk tidak mengunjungi AS untuk sementara waktu. Bagi sebagian orang, ini merupakan cara untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap arah kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump.
Seasonal Sales and Festivals di Berkshire Mall: Daya Tarik Belanja yang Tak Boleh Dilewatkan
“Simak Juga: Kebijakan Baru Elon Musk: Pegawai Federal Wajib Melapor Kinerja atau Dianggap Mengundurkan Diri”
Jika tren penurunan kunjungan dari Kanada ke AS terus berlanjut. Industri pariwisata di Amerika bisa mengalami pukulan besar. Banyak bisnis yang bergantung pada wisatawan asing, termasuk restoran, hotel, agen perjalanan, dan toko ritel, yang kemungkinan akan mengalami penurunan pendapatan.
Selain itu, dengan berkurangnya jumlah wisatawan dari Kanada, destinasi wisata di AS bisa mengalami dampak domino yang berujung pada pengurangan tenaga kerja di sektor tersebut. Kota-kota yang sangat bergantung pada wisatawan asing. Seperti Las Vegas dan Miami, kemungkinan besar akan melihat dampak yang lebih signifikan.
Dengan meningkatnya kekhawatiran terkait perjalanan ke AS, banyak warga Kanada mulai melirik destinasi lain yang menawarkan pengalaman liburan serupa dengan harga yang kompetitif. Beberapa negara yang kini menjadi pilihan favorit antara lain:
Dengan semakin banyaknya turis Kanada yang memilih untuk membatalkan liburan mereka ke AS. Amerika berpotensi kehilangan pemasukan miliaran dolar dari sektor ini. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin AS akan mengalami penurunan signifikan dalam jumlah wisatawan internasional.