Newsom menegaskan bahwa langkah ini bersifat mendesak dan dimaksudkan untuk mengimbangi taktik Partai Republik yang dianggapnya merusak proses demokrasi. Dalam konferensi pers di Sacramento, ia didampingi oleh para pemimpin legislatif Demokrat California. Serta sejumlah anggota kongres negara bagian, termasuk mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Menurutnya, tujuan utama adalah melindungi integritas sistem pemilu dari manipulasi politik melalui pengaturan batas wilayah.
Partai Demokrat California menyatakan bahwa peta kongres baru akan didasarkan pada rancangan sebelumnya yang telah ditinjau oleh komisi penataan ulang distrik independen negara bagian. Mereka menargetkan rancangan tersebut dapat diperlihatkan kepada publik pada pekan depan, sekitar tiga bulan sebelum diserahkan kepada pemilih untuk mendapat persetujuan. Sebelum itu, legislatif negara bagian yang didominasi Demokrat harus menyetujui penyelenggaraan pemilihan khusus, yang dijadwalkan pada awal November 2025.
Dalam konferensi pers tersebut, Newsom juga ditemani oleh sekitar setengah lusin anggota parlemen Demokrat Texas yang meninggalkan negara bagian mereka. Tindakan walkout ini dilakukan untuk menggagalkan kuorum yang diperlukan oleh mayoritas Partai Republik Texas dalam mengesahkan peta distrik yang diusung oleh mantan Presiden Donald Trump. Para legislator Texas itu saat ini berlindung di negara bagian yang dikuasai Demokrat seperti California, Illinois, dan New York.
Meski melakukan langkah ini, Newsom menegaskan bahwa California tetap berkomitmen pada proses penataan ulang distrik independen yang telah diadopsi melalui keputusan pemilih lebih dari 15 tahun lalu. Menurutnya, perubahan kali ini bersifat sementara dan strategis, bukan upaya untuk menghapus mekanisme independen tersebut.
Baca Juga : FBI Akan Tambah Anggota Kartel ke Daftar Pengawasan Teroris
Komitmen California pada Proses Independen
Di pihak lain, Partai Republik Texas meningkatkan tekanan terhadap anggota Demokrat yang absen. Jaksa Agung Texas Ken Paxton telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung Texas untuk menyatakan kursi 13 anggota parlemen yang tidak hadir sebagai kosong. Sementara itu, Ketua DPR Texas Dustin Burrows memperingatkan bahwa anggota yang mangkir hanya dapat menerima gaji jika datang langsung ke gedung DPR di Austin. Ia juga menyatakan akan menahan 30 persen gaji mereka hingga denda harian yang dikenakan terbayar, serta melarang mereka mengirimkan buletin atau mengajukan penggantian biaya perjalanan.
Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis di DPR AS dengan komposisi 219-212. Peta baru yang disusun di Texas menjadi langkah awal dalam memperkuat posisi mereka di tingkat nasional. Dengan penataan ulang ini, Partai Republik berpotensi memperoleh hingga lima kursi tambahan di DPR AS. Trump sendiri berhasil memanfaatkan penggambaran ulang batas distrik untuk memperkuat pengaruh politiknya, sehingga strategi ini dipandang sebagai bagian dari rencana jangka panjang partai.
Newsom menyadari bahwa langkah yang diambilnya mungkin memicu reaksi serupa di negara bagian lain. Beberapa gubernur Demokrat telah mengisyaratkan akan mengikuti strategi ini, sementara pemimpin Partai Republik di wilayah berbeda juga mempertimbangkan langkah tandingan. Anggota DPR Texas Ann Johnson yang ikut melakukan walkout menegaskan bahwa tindakan mereka sah secara hukum dan diperlukan untuk mencegah manipulasi hasil pemilu mendatang.
Partai Republik Yakin Akan Tetap Mengesahkan Prioritas Sesi Khusus
Namun, Burrows menegaskan di ruang sidang DPR Texas bahwa pada akhirnya para anggota Demokrat tersebut akan kembali. Serta prioritas sesi khusus tetap akan disahkan. Ia bahkan telah mengeluarkan surat perintah sipil untuk memaksa kehadiran mereka, meski penegakan perintah tersebut terbatas hanya di wilayah Texas.
Gubernur Texas Greg Abbott dari Partai Republik juga mengancam akan berupaya mencopot jabatan anggota Demokrat yang tidak hadir, walaupun sejumlah pakar hukum meragukan kemungkinan keberhasilan langkah tersebut. Senator Republik John Cornyn dari Texas bahkan menyatakan bahwa FBI telah setuju untuk membantu melacak keberadaan legislator yang absen. Meski belum jelas bagaimana keterlibatan lembaga tersebut akan dilaksanakan.
Langkah yang diambil California di bawah kepemimpinan Newsom ini menjadi babak baru dalam pertarungan politik nasional mengenai penataan ulang distrik. Dengan kedua pihak mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan keuntungan politik melalui perubahan batas wilayah. Persaingan menuju pemilihan sela 2026 diperkirakan akan berlangsung semakin ketat dan penuh kontroversi.