American Party SC – Setelah sebulan berlalu pasca kekalahan pemilu yang membuat Partai Republik menguasai Gedung Putih serta kedua kamar Kongres. Sejumlah pejabat Demokrat berusaha menjelaskan hasil tersebut. Kekalahan Kamala Harris dari Partai Demokrat terhadap Donald Trump dari Partai Republik pada 5 November. Hal ini dipandang sebagai bagian dari tren global yang menyebabkan sekitar 80% partai kehilangan suara atau kursi dalam pemilihan 2024. Ketua Komite Nasional Demokrat yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Jaime Harrison, dalam memo yang diterima oleh Reuters.
Investasi besar yang dilakukan Partai Demokrat di seluruh negara bagian dan wilayah AS dianggap berhasil mencegah gelombang kemenangan yang lebih besar bagi Partai Republik. Partai Demokrat mengalokasikan lebih dari $1 miliar untuk kampanye tersebut sejak Kamala Harris menggantikan Joe Biden sebagai kandidat pada Juli. Namun hasilnya tetap menunjukkan defisit baik secara finansial maupun politik.
Baca Juga : Mahkamah Agung AS Dihadapkan dengan Penolakan FDA terhadap Produk Vape Beraroma
Harrison menekankan bahwa meskipun hasil pemilihan ini tidak sesuai harapan. Trump tidak berhasil memperoleh dukungan lebih dari 50% pemilih, dan Demokrat berhasil mengatasi berbagai hambatan global yang bisa saja mengubah kekalahan tipis menjadi kemenangan besar. Menurutnya, kemenangan Trump tidak bisa dianggap sebagai sebuah mandat. Sementara itu, dukungan terhadap partai sayap kanan di Eropa, khususnya di kalangan pemilih muda. Serta keberatan terhadap kebijakan perubahan iklim dan pro-imigrasi, semakin mencuat.
Di Amerika Serikat, perolehan suara politik sayap kanan mengejutkan banyak pemilih dan aktivis Demokrat, yang awalnya optimis dengan jumlah relawan, dana yang terkumpul, dan momentum yang ada untuk mendukung Harris. Masa jabatan kedua Trump diperkirakan akan membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, mulai dari kebijakan kesehatan, pendidikan, hingga pengelolaan energi. Beberapa pihak dalam Partai Demokrat juga menyalahkan Presiden Biden yang dianggap tidak mengundurkan diri lebih awal untuk memberi kesempatan kepada kandidat baru.
Senator Bernie Sanders mengkritik kekalahan ini karena Partai Demokrat dianggap gagal memfokuskan perhatian pada isu-isu kelas pekerja. Sementara itu, beberapa tokoh lain menyerukan perubahan kepemimpinan. James Carville, seorang ahli strategi Demokrat, bahkan mengusulkan agar kampanye dan Komite Aksi Politik Super Demokrat, seperti Future Forward, dievaluasi secara mendalam.
Meskipun demikian, DNC (Democratic National Committee) berinvestasi hingga $264 juta di negara bagian, yang memungkinkan kemenangan atas kebijakan hak aborsi di beberapa negara bagian dan kursi legislatif yang diperoleh. Meskipun Trump menang, margin kemenangannya hanya sekitar 1,5%, yang lebih kecil dibandingkan dengan kemenangan Joe Biden pada 2020. Selain itu, di Senat, Demokrat berhasil memenangkan kursi di empat negara bagian yang sebelumnya dimenangkan oleh Trump.
Simak Juga : Cara Parenting Anak Sensitif Agar Tetap Disiplin