American Party SC – Ghislaine Maxwell, terpidana dalam kasus pelanggaran seksual yang terkait dengan mendiang Jeffrey Epstein, telah resmi dipindahkan dari penjara di Florida ke fasilitas dengan tingkat keamanan lebih rendah di negara bagian Texas. Informasi ini diumumkan oleh Biro Penjara Amerika Serikat (BOP) pada hari Jumat. Pemindahan ini merupakan bagian dari kelanjutan masa hukuman 20 tahun yang dijalaninya atas perannya dalam membantu Epstein melakukan eksploitasi seksual terhadap gadis-gadis di bawah umur.
Sebelumnya, Maxwell menjalani masa tahanan di FCI Tallahassee, sebuah lembaga pemasyarakatan federal dengan tingkat keamanan rendah. Kini, ia dipindahkan ke Kamp Penjara Federal Bryan, Texas, yang diklasifikasikan sebagai fasilitas berkeamanan minimum. Fasilitas ini memiliki tingkat pengamanan yang lebih longgar, bahkan tidak memiliki pagar pengaman yang signifikan seperti penjara lainnya. Keputusan ini diambil berdasarkan berbagai pertimbangan administratif yang tidak dijelaskan secara rinci oleh pihak BOP.
Maxwell Bertemu dengan Wakil Jaksa Agung Amerika Serikat
Pemindahan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Maxwell dikabarkan bertemu dengan Wakil Jaksa Agung Amerika Serikat, Todd Blanche. Pertemuan tersebut dikatakan berkaitan dengan penyelidikan lanjutan mengenai pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam kejahatan yang dilakukan oleh Jeffrey Epstein. Meski begitu, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut maupun implikasinya terhadap kasus yang lebih luas.
Baca Juga : Hakim AS Pertanyakan Kewenangan Darurat Tarif Trump
David Markus, selaku pengacara Ghislaine Maxwell, membenarkan bahwa kliennya telah dipindahkan ke fasilitas baru. Namun, ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai alasan atau proses dari pemindahan tersebut. Di sisi lain, juru bicara Departemen Kehakiman juga belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan klarifikasi dari media.
Menurut penjelasan dari Biro Penjara AS, kamp penjara seperti Bryan dirancang untuk menampung narapidana yang dianggap memiliki risiko rendah. Fasilitas ini memiliki sistem pengawasan yang lebih santai dibandingkan dengan penjara berkeamanan rendah seperti FCI Tallahassee. Serta memiliki pagar pengaman ganda serta jumlah staf yang lebih banyak dalam mengawasi narapidana. Fasilitas berkeamanan minimum sering kali dipilih untuk narapidana yang menunjukkan perilaku baik, tidak memiliki risiko pelarian tinggi, serta tidak terlibat dalam tindakan kekerasan selama masa tahanannya.
Faktor Penempatan Narapidana ke Fasilitas Tertentu
Juru bicara BOP, Donald Murphy, menyatakan bahwa penempatan narapidana ke fasilitas tertentu dilakukan berdasarkan sejumlah faktor. Hal-hal yang dipertimbangkan meliputi tingkat keamanan yang dibutuhkan oleh narapidana, kondisi medis, kedekatan lokasi dengan keluarga, serta riwayat perilaku selama dalam tahanan. Meski demikian, Murphy tidak memberikan alasan spesifik mengapa Maxwell dipindahkan ke Kamp Penjara Federal Bryan.
Ghislaine Maxwell sendiri dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2022 setelah terbukti bersalah membantu Epstein dalam mengorganisasi jaringan perdagangan seksual yang melibatkan gadis-gadis di bawah umur. Ia diyakini berperan aktif dalam merekrut dan mempersiapkan para korban untuk dijadikan sasaran eksploitasi oleh Epstein dan rekan-rekannya. Kejahatan ini mencuat ke permukaan setelah Epstein ditangkap dan kemudian ditemukan meninggal di dalam sel tahanan pada tahun 2019.
Berbagai Spekulasi Muncul di Publik
Pemindahan ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat hukum dan masyarakat umum. Beberapa pihak menduga langkah ini mungkin berkaitan dengan kerja sama Maxwell dengan penyelidik federal dalam upaya mengungkap pihak-pihak lain yang diduga terlibat. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi mengenai kemungkinan adanya kesepakatan atau negosiasi hukum yang sedang berlangsung antara Maxwell dan pemerintah AS.
Dengan masa hukuman yang masih panjang, pemindahan Ghislaine Maxwell ke fasilitas yang lebih ringan. Hal ini mungkin akan menjadi sorotan baru dalam kasus Epstein yang hingga kini masih meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban. Banyak yang menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai penyelidikan kasus ini dan apakah akan muncul nama-nama baru yang terlibat dalam jaringan kejahatan seksual tersebut.
Simak Juga : Balut: Telur Berembrio yang Jadi Camilan Populer di Filipina