Generasi Z Amerika Serikat Lebih Hemat Dalam Persoalan Kencan

American Party SC – Survei terbaru dari Bank of America mengungkapkan bahwa semakin banyak orang dewasa muda dari Generasi Z di Amerika Serikat yang mulai mengencangkan ikat pinggang dalam hal pengeluaran untuk kencan. Generasi Z, yang terdiri dari individu berusia antara 18 hingga 28 tahun, kini lebih berhati-hati dalam menggunakan uang mereka karena harus menghadapi tantangan biaya hidup yang semakin tinggi.

Pengeluaran untuk kencan makin dikurangi oleh Generasi Z

Hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk kegiatan kencan. Dari mereka yang tetap mengalokasikan dana untuk hal ini. Sekitar 25 persen pria dan 30 persen wanita melaporkan bahwa mereka hanya menghabiskan kurang dari 100 dolar setiap bulannya untuk kencan. Fakta ini menunjukkan adanya perubahan prioritas keuangan di kalangan anak muda. Terutama dalam hal membatasi pengeluaran untuk kebutuhan yang dianggap tidak esensial.

Holly O’Neill, Presiden Perbankan Konsumen, Ritel, dan Pilihan di Bank of America. Ia menjelaskan bahwa generasi ini merasakan tekanan finansial yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Biaya untuk menjalani kehidupan dewasa dinilai semakin tinggi, yang mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan pribadi.

Baca Juga : Defisit Perdagangan Barang Amerika Serikat Menyempit Tajam

Sikap hemat yang diterapkan oleh Generasi Z terlihat dari beberapa langkah konkret yang mereka ambil. Banyak di antara mereka mulai mengurangi frekuensi makan di luar rumah. Lebih sering berbelanja di toko kelontong dengan harga yang lebih terjangkau. Serta mulai menggunakan anggaran untuk mengatur keuangan sehari-hari. Lebih dari 50 persen responden bahkan menyatakan bahwa mereka kini lebih giat menabung.

Menabung dan lunasi utang jadi prioritas utama

Selain menabung, 24 persen responden mengungkapkan bahwa mereka sedang fokus melunasi utang sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kondisi keuangan. Langkah ini mencerminkan meningkatnya kesadaran Generasi Z terhadap pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang.

Tingginya harga barang konsumsi seperti kopi, peralatan audio, hingga perabot rumah tangga turut mendorong inflasi yang tinggi di bulan Juni. Hal ini memperburuk tekanan biaya hidup yang sudah dirasakan oleh masyarakat umum, termasuk anak-anak muda dari Generasi Z. Para ekonom menilai bahwa peningkatan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan sebelumnya kini mulai memberikan dampak nyata terhadap harga-harga kebutuhan sehari-hari.

Lebih dari separuh responden juga menyatakan bahwa mereka merasa belum mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menjalani gaya hidup yang diidamkan. Sebanyak 55 persen mengakui tidak memiliki tabungan darurat yang cukup untuk menutup biaya hidup selama tiga bulan jika terjadi situasi mendesak. Ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka masih berada dalam posisi keuangan yang rentan, meskipun telah berusaha mengatur keuangan sebaik mungkin.

Ketergantungan pada bantuan keluarga mulai berkurang

Namun, di tengah tantangan yang dihadapi, ada juga tanda-tanda positif mengenai kemandirian finansial yang sedang dibangun. Jumlah responden yang masih menerima bantuan keuangan dari orang tua atau keluarga turun menjadi 39 persen, dari 46 persen pada tahun sebelumnya. Tidak hanya jumlah penerimanya yang berkurang, namun nilai bantuan yang diberikan juga menurun.

Pada tahun ini, hanya 22 persen responden yang menerima bantuan lebih dari 1.000 dolar per bulan. Turun dari 32 persen pada tahun lalu. Lebih dari setengah responden hanya menerima dukungan di bawah 500 dolar per bulan. Padahal tahun lalu jumlahnya baru mencapai 44 persen. Penurunan ini mencerminkan keinginan Generasi Z untuk tidak terlalu bergantung pada keluarga dalam mengelola keuangannya.

Holly O’Neill menambahkan bahwa hasil survei ini membuktikan bahwa Generasi Z sedang berupaya keras untuk menepis stereotip negatif tentang anak muda dan uang. Meski harus menghadapi tekanan ekonomi yang berat, mereka tidak menyerah dan terus berupaya untuk mencapai kemandirian finansial. Keputusan mereka untuk menyesuaikan gaya hidup dan membuat pilihan keuangan yang lebih bijak adalah bentuk nyata dari kedewasaan finansial yang mulai tumbuh di usia muda.

Simak Juga : Famadihana: Ritual Menggali Tulang Leluhur di Madagaskar

Similar Posts