American Party SC – Upaya bantuan kesehatan yang didanai oleh Amerika Serikat untuk menangani penyakit seperti malaria, tuberkulosis (TB). Serta layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, harus segera dilanjutkan. Hal ini disampaikan dalam sebuah memo dari pemerintah Amerika Serikat yang telah ditinjau oleh Reuters.
Presiden Donald Trump sebelumnya menghentikan sementara bantuan internasional dan melakukan peninjauan selama 90 hari sejak beberapa jam setelah dilantik bulan lalu. Namun, satu minggu kemudian, Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Ia mengeluarkan pengecualian yang menyatakan bahwa program yang bersifat “menyelamatkan nyawa” tidak termasuk dalam penghentian sementara tersebut. Meskipun demikian, organisasi yang bergerak di lapangan tetap mengalami kebingungan mengenai program apa saja yang tetap dapat berjalan.
Memo terbaru ini bertujuan untuk memberikan kejelasan mengenai program yang dapat kembali berjalan. Dalam memo tersebut disebutkan bahwa kegiatan yang menyelamatkan nyawa harus segera dilanjutkan dalam 30 hari. Selama masa penghentian bantuan luar negeri untuk mencegah kematian yang mengancam para penerima manfaat USAID.
Baca Juga : Perkiraan Penurunan Suku Bunga oleh The Fed
Beberapa program yang harus segera dilanjutkan meliputi penanganan tuberkulosis, malaria, serta risiko akut yang berhubungan dengan kematian ibu dan anak. Termasuk kondisi malnutrisi akut yang parah. Selain itu, program untuk menangani penyakit menular seperti mpox, flu burung, dan Ebola juga harus kembali dijalankan. Termasuk upaya menjaga rantai pasokan global untuk kebutuhan kesehatan.
USAID sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait isi memo tersebut. Memo ini memiliki tanggal 4 Februari dan telah disetujui melalui surat elektronik pada 6 Februari. Salah satu kelompok bantuan mengatakan bahwa mereka menerima memo tersebut pada hari Jumat.
Namun, masih ada ketidakjelasan mengenai program apa saja yang dapat benar-benar dimulai kembali dan sumber pendanaan yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kapasitas USAID, baik di Washington maupun di tingkat global.
Martin Edlund, yang menjabat sebagai CEO organisasi nirlaba Malaria No More yang berbasis di Washington, menyatakan bahwa memo ini merupakan langkah penting dalam melanjutkan kembali program-program yang telah terhenti. Ia menekankan bahwa bahkan gangguan jangka pendek dalam pencegahan dan pengobatan malaria dapat menyebabkan lonjakan kasus dan kematian. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perintah resmi untuk memulai kembali pekerjaan harus segera dikeluarkan agar semua program, seperti penyemprotan di dalam ruangan, distribusi kelambu, serta pengujian dan pengobatan malaria, dapat kembali berjalan.
Selain itu, memo lain yang dikeluarkan pada 6 Februari juga memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai pengecualian yang telah diumumkan sebelumnya untuk program Darurat Presiden Amerika Serikat untuk Bantuan AIDS (PEPFAR). Dalam memo tersebut, yang memiliki keterangan berwarna merah di bagian atasnya, ditegaskan bahwa perawatan, pengobatan, dan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak harus segera dilanjutkan.
Keputusan untuk kembali menjalankan program-program ini menjadi sangat penting mengingat dampak yang dapat ditimbulkan oleh penghentian sementara bantuan tersebut. Program kesehatan global, terutama yang berfokus pada pencegahan dan pengobatan penyakit menular serta perawatan bagi kelompok rentan seperti bayi baru lahir dan ibu hamil, sangat bergantung pada pendanaan yang stabil. Oleh karena itu, kejelasan dalam pelaksanaan dan pengalokasian dana menjadi hal yang sangat dibutuhkan agar tidak ada keterlambatan lebih lanjut dalam memberikan layanan kesehatan yang krusial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Simak Juga : Asal-Usul Hijab dalam Sejarah dan Agama