American Party SC – Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis, Neel Kashkari. Ia menyatakan pada hari Jumat bahwa data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat. Jika inflasi terus mengalami penurunan, maka suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS). Kemungkinan akan sedikit lebih rendah pada akhir tahun dibandingkan dengan posisi saat ini.
Saat ini, Federal Reserve masih berada dalam tahap “tunggu dan lihat” mengingat ketidakpastian terkait dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap ekonomi. Dalam wawancaranya dengan CNBC, Kashkari mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran yang berada di angka 4%. Serta pasar sewa yang mulai melambat dapat membantu membawa inflasi mendekati target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral. Dengan kondisi ini, Federal Reserve berada dalam posisi yang cukup baik untuk mempertahankan kebijakan suku bunga. Saat ini sembari menunggu perkembangan lebih lanjut terkait tarif, imigrasi, serta kebijakan perpajakan.
Baca Juga : Penyelidikan DPR AS terhadap Tim Elon Musk atas Dugaan Ancaman Keamanan Nasional
Kashkari menambahkan bahwa data inflasi dalam dua bulan mendatang akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah kebijakan moneter. Jika inflasi terus menunjukkan tren penurunan, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat, ia kemungkinan akan mendukung kebijakan pelonggaran lebih lanjut. Menurutnya, kecuali terjadi perubahan signifikan dalam kebijakan tarif, imigrasi, atau kebijakan fiskal, inflasi akan terus menurun sepanjang tahun ini. Dengan demikian, ia memperkirakan bahwa suku bunga dana federal akan berada pada tingkat yang sedikit lebih rendah pada akhir tahun dibandingkan saat ini.
Sementara itu, pergerakan di pasar keuangan menunjukkan dinamika yang menarik. Saham Amazon mengalami penurunan setelah investor menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran terhadap investasi perusahaan dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Hal ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap strategi bisnis jangka panjang perusahaan serta dampaknya terhadap kinerja keuangan.
Di sisi lain, para pedagang di pasar keuangan mulai memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Juni, setelah data terbaru mengenai ketenagakerjaan dirilis. Pertumbuhan gaji yang melambat pada bulan Januari diyakini tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter secara signifikan, tetapi tetap menjadi faktor yang dipantau dengan cermat oleh para analis dan pelaku pasar.
Situasi inflasi di negara lain juga menjadi perhatian. Di Meksiko, inflasi mengalami perlambatan pada bulan Januari, yang mendorong spekulasi bahwa bank sentral negara tersebut akan lebih agresif dalam memangkas suku bunga. Hal ini sejalan dengan tren global di mana beberapa bank sentral mulai mempertimbangkan langkah-langkah pelonggaran moneter guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di pasar saham, indeks utama di Kanada dibuka melemah pada hari Jumat. Penurunan ini terjadi karena pergerakan saham di sektor komunikasi yang mengalami tekanan, meskipun saham pertambangan mencatatkan kenaikan. Investor terus mencermati data ketenagakerjaan dari Kanada dan AS sebagai indikator utama dalam menilai prospek suku bunga di kedua negara tersebut.
Secara keseluruhan, perkembangan ekonomi global saat ini masih sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan di masing-masing negara. Para pelaku pasar terus memantau kebijakan Federal Reserve dan bank sentral lainnya guna mengantisipasi arah pergerakan suku bunga serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Data inflasi yang akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi faktor utama dalam menentukan langkah-langkah kebijakan selanjutnya.
Simak Juga : Alasan Perempuan Muslim Mengenakan Jilbab