American Party SC – Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell. Baru-baru ini membuat pernyataan yang menarik perhatian para pelaku pasar terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga. Pasar tengah mengantisipasi penurunan suku bunga ketiga berturut-turut saat pertemuan Fed pada 17-18 Desember mendatang. Dan komentar dari beberapa pejabat Fed memberikan petunjuk bahwa penurunan suku bunga mungkin terjadi. Salah satunya adalah Gubernur Fed, Christopher Waller. Ia pada Senin lalu menyatakan bahwa ia “cenderung” mendukung pemotongan suku bunga dalam pertemuan mendatang. Namun, beberapa pejabat lainnya lebih berhati-hati dalam memberikan komitmen.
Pernyataan Powell dalam wawancara yang berlangsung pada hari Rabu di acara New York Times dianggap dapat mempengaruhi ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga. Meskipun Powell tidak memberikan komentar yang tegas, kalimat-kalimatnya tidak secara langsung menentang gagasan penurunan suku bunga. Hal ini mengarah pada peningkatan ekspektasi pasar, meskipun Powell sebelumnya, pada pertengahan November. Sempat menyatakan bahwa Fed akan “dengan hati-hati” mempertimbangkan pemotongan suku bunga, dan tidak perlu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Pernyataan tersebut membuat penurunan suku bunga pada bulan Desember sempat dianggap kurang mungkin oleh pasar. Namun data inflasi dan ketenagakerjaan yang dirilis sejak saat itu, serta komentar dari Waller. Dan mengubah ekspektasi pasar menjadi lebih mendukung penurunan suku bunga.
Baca Juga : Mahkamah Agung AS Dihadapkan dengan Penolakan FDA terhadap Produk Vape Beraroma
Beberapa analis, seperti yang ditulis oleh tim LH Meyer, berpendapat bahwa Powell mungkin tidak merasa perlu memberikan sinyal yang jelas mengenai kebijakan suku bunga. Mereka menilai bahwa pasar sudah memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Desember, meskipun peluang untuk mempertahankannya juga masih ada. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa situasi saat ini tidak mengharuskan Powell untuk mengubah arah atau mengganggu ekspektasi pasar.
Powell juga menekankan pentingnya bagi Fed untuk tetap menjaga fleksibilitas kebijakan di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. Beberapa kekhawatiran muncul terkait kemajuan dalam pengendalian inflasi yang terhenti, sementara data pasar kerja menunjukkan tanda-tanda stabilitas. Meskipun data inflasi menunjukkan tekanan harga yang lebih tinggi dari target 2% yang ditetapkan Fed, terutama di sektor perumahan, Fed masih ingin melihat bukti lebih lanjut sebelum mengambil langkah pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, dua pejabat Fed lainnya, yaitu Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin, juga menyatakan bahwa mereka akan membuka semua opsi kebijakan mereka dan menunggu data terbaru sebelum memutuskan langkah selanjutnya. Musalem menegaskan pentingnya memantau data yang masuk, sementara Barkin mengungkapkan keyakinannya bahwa inflasi dan ketenagakerjaan bergerak ke arah yang benar, meskipun ia tidak akan membuat keputusan sebelum melihat data lebih lanjut.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat perbedaan pandangan di dalam Fed, ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga tetap tinggi, tergantung pada data dan perkembangan ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Simak Juga : Memimpin Gereja di Era Perpecahan Budaya