American Party SC – Pemangkasan dana oleh pemerintahan Donald Trump memberikan dampak besar bagi masyarakat pedesaan Amerika. Trey Yates, seorang pengusaha mentega, menerima kabar buruk saat sedang bekerja di pabriknya. Mountaineer Food Bank, yang selama ini menjadi pelanggan utamanya, membatalkan kontraknya akibat pemotongan dana pemerintah federal. Padahal, bank makanan tersebut merupakan penyelamat bagi bisnisnya.
Ironisnya, keesokan harinya, Presiden Trump menandatangani deklarasi Hari Pertanian Nasional, memberikan penghormatan kepada petani dan produsen pangan. Namun, keputusan pemerintahannya justru membuat banyak usaha kecil seperti milik Yates terancam gulung tikar. Yates, yang merupakan pemilih independen, mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut.
Di Virginia Barat, negara bagian yang mayoritas warganya memilih Trump pada pemilu sebelumnya, dampak pemangkasan anggaran sangat terasa. Program Perjanjian Koperasi Bantuan Pembelian Pangan Lokal yang seharusnya menyediakan dana sebesar 500 juta dolar AS untuk bank makanan telah dihentikan. Selain itu, pemangkasan anggaran juga berdampak pada usaha kecil lainnya. Natasha Zoe, seorang pensiunan Marinir, masih menunggu dana hibah untuk membangun pabrik pengalengan yang dapat membantu petani lokal menjual produk mereka. Johnny Spangler, petani blueberry dan popcorn, juga mengalami kesulitan setelah dana untuk sekolah dan bank makanan dipotong, padahal ia sudah berinvestasi besar dalam produksinya.
Selama beberapa dekade, hibah federal telah menjadi sumber utama pendanaan bagi wilayah pedesaan. Dana ini mencakup bantuan untuk sekolah, petani, hingga usaha kecil. Kini, sebagian besar dana tersebut telah dikurangi atau dihentikan, termasuk 1,5 miliar dolar AS dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) untuk sekolah dan bank makanan. Profesor James L. Perry dari Universitas Indiana menjelaskan bahwa pemerintah federal selama ini bertindak sebagai penyedia dana, sementara negara bagian bertugas mendistribusikannya. Namun, dengan pemotongan ini, banyak negara bagian harus mencari sumber dana sendiri atau menghentikan program yang ada. West Virginia, misalnya, mengandalkan dana federal untuk lebih dari setengah anggaran tahunannya sebesar 19,2 miliar dolar AS.
Praktik pemberian dana dari pemerintah federal ke negara bagian sudah berlangsung selama lebih dari dua abad. Hibah langsung ini semakin berkembang pada tahun 1960-an di bawah kepemimpinan Presiden Lyndon B. Johnson, yang ingin mengurangi kemiskinan melalui pendanaan pendidikan, perumahan, dan akses pangan. Hingga tahun fiskal 2024, pemerintah federal masih mengalokasikan sekitar 1,1 triliun dolar AS untuk hibah langsung ke negara bagian, mencakup sekitar 16 persen dari total pengeluaran pemerintah.
Baca Juga : Khadija Omar: Miss Universe Berhijab Pertama Yang Melepasnya
Selama kampanye kepresidenannya, Trump berjanji untuk mengurangi pengeluaran pemerintah sambil tetap mendukung petani. Namun, pemotongan program seperti LFPA yang membantu petani lokal justru bertentangan dengan janji tersebut. Gedung Putih berpendapat bahwa LFPA adalah program yang dimulai pada era pandemi dan memang dirancang untuk berakhir. Meskipun demikian, pemotongan ini berdampak besar pada komunitas pertanian kecil seperti milik Yates.
Yates merupakan generasi keempat dalam keluarganya yang berkecimpung di dunia pertanian. Ia melihat peluang dengan menjual produk susunya ke sekolah dan bank makanan, yang merupakan pasar terbesar di wilayahnya. Sejak kecil, ia terbiasa melihat ibunya membantu anak-anak yang tidak memiliki cukup makanan. Kini, ia meneruskan tradisi itu melalui usahanya.
Kontrak Yates dengan Mountaineer Food Bank telah berakhir, tetapi ia masih menjual produknya ke sekolah di Fayette County. Namun, pemasukan dari satu distrik sekolah saja tidak cukup untuk membuat usahanya bertahan. Beberapa pelanggan sekolah lain telah memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak bisa membeli produknya untuk program makanan musim panas mendatang. Selain itu, tagihan yang belum dibayar dari sekolah-sekolah mencapai 10.000 dolar AS, sementara sepertiga pelanggan sekolahnya sudah mengurangi pesanan mereka.
Bahkan sebelum Trump menjabat, Yates sudah mengalami kesulitan keuangan. Orang tuanya menggadaikan rumah mereka untuk membantu membeli peralatan produksi. Ia juga memiliki utang kepada peternak Mike Fogus, yang telah mendukungnya sejak awal. Fogus mengizinkan sapi-sapi Yates merumput di lahannya dan menjual susu kepadanya. Namun, dengan semakin sulitnya bisnis Yates, hubungan mereka mulai menegang karena pembayaran yang tertunda.
Kemarahan atas pemangkasan dana ini meluas ke komunitas pedesaan lainnya. Saat menghadiri pertemuan balai kota di Beckley, Yates melihat bagaimana masyarakat berusaha menyuarakan ketidakpuasan mereka. Para pejabat yang diundang, termasuk senator dan anggota kongres dari Partai Republik, tidak hadir. Sebaliknya, masyarakat berbicara kepada foto-foto para pejabat yang dipasang di tempat itu. Beberapa orang menangis, sementara yang lain berteriak mengungkapkan kemarahan mereka.
Yates akhirnya berdiri dan berbicara di depan mikrofon. Ia menyampaikan bahwa pemangkasan dana ini merugikan anak-anak dan keluarga yang membutuhkan makanan segar dan sehat. Sebelum ini, ia tidak tertarik dengan politik. Namun, setelah mengalami dampak langsung dari kebijakan pemerintah, ia merasa perlu untuk bersuara. Sorak-sorai memenuhi ruangan, mencerminkan perpaduan antara keputusasaan dan harapan yang masih tersisa di hati masyarakat pedesaan Amerika.
Simak Juga : Belanja Konsumen AS di Tengah Tekanan Inflasi dan Tarif