American Party SC – Anggota parlemen dari Partai Republik tengah menghadapi dilema besar saat mereka menyusun rancangan undang-undang untuk memperpanjang pemotongan pajak yang pertama kali disahkan pada masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Di satu sisi, mereka ingin melanjutkan agenda pemotongan pajak. Di sisi lain, investasi besar dalam energi bersih di daerah pemilihan mereka bertolak belakang dengan sikap skeptis Trump terhadap industri tersebut.
Dari 26 anggota Partai Republik yang duduk di Komite Cara dan Sarana DPR—yang bertugas menyusun rancangan undang-undang pajak—sebanyak 11 orang berasal dari wilayah yang telah menerima investasi energi hijau dalam jumlah besar dalam beberapa tahun terakhir. Nilai investasinya mencapai ratusan juta hingga miliaran dolar.
Pertumbuhan investasi ini didorong oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan pada tahun 2022 saat Partai Demokrat masih menguasai Kongres. Undang-undang ini memberikan kredit pajak besar-besaran untuk sektor energi bersih tanpa banyak batasan. Sejak saat itu, lebih dari 165 miliar dolar telah diinvestasikan ke sektor manufaktur energi bersih secara nasional. Data ini dikumpulkan oleh Atlas Public Policy dan Universitas Negeri Utah.
Baca Juga : Ribuan Warga AS Gelar Unjuk Rasa Menentang Kebijakan Trump
Ironisnya, sekitar 75% dari investasi tersebut—sekitar 125 miliar dolar—berada di distrik yang dipimpin oleh anggota Partai Republik. Hal ini membuat posisi mereka semakin rumit, karena mereka sedang berupaya memangkas pengeluaran federal sebesar 1,5 triliun dolar dalam sepuluh tahun ke depan. Pemangkasan ini ditujukan untuk menyeimbangkan biaya dari perpanjangan pemotongan pajak yang diperkirakan mencapai lebih dari 4,5 triliun dolar.
Sikap Trump terhadap energi bersih juga menambah tekanan. Ia pernah menyebut kendaraan listrik sebagai “tipuan”. Namun, belakangan dia terlihat lebih akrab dengan industri ini, termasuk menyatakan telah membeli mobil listrik Tesla dalam sebuah acara di Gedung Putih.
Sementara itu, di distrik timur Memphis, Tennessee, Perwakilan David Kustoff menyambut baik investasi besar dari Ford dan SK Innovation. Perusahaan tersebut membangun pusat produksi truk listrik yang nilai investasinya mencapai 6,5 miliar dolar dalam empat tahun terakhir. Kustoff menyatakan proyek ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayahnya.
Di balik layar, berbagai perusahaan seperti Ford juga aktif berdiskusi dengan pembuat undang-undang untuk mempertahankan insentif pajak yang mereka terima. Gedung Putih sendiri dilaporkan telah menyampaikan bahwa mencabut kredit pajak energi bersih bisa menjadi langkah yang mungkin dilakukan untuk mengimbangi pengeluaran baru. Namun, hal ini memunculkan kekhawatiran dari berbagai pihak.
Di distrik lainnya, Honda dan General Motors juga berinvestasi besar dalam pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik. Perwakilan Mike Carey dari Ohio dan Rudy Yakym dari Indiana menyatakan dukungan mereka terhadap penciptaan ribuan lapangan kerja dari proyek ini. Sementara itu, di Texas, Perwakilan Beth Van Duyne menyambut baik pembangunan fasilitas magnet tanah jarang oleh MP Materials, yang telah menginvestasikan 700 juta dolar.
Menurut data yang sama, 16 dari 20 distrik dengan investasi energi bersih terbesar dipegang oleh Partai Republik. Banyak di antara anggota DPR tersebut yang menyerukan agar struktur pajak energi tidak diubah secara drastis. Mereka khawatir bahwa perubahan kebijakan dapat mengganggu kepercayaan investor dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.
Pengamat kebijakan energi, Ryan Bernstein, menyatakan bahwa para legislator menghadapi tantangan berat karena harus menyeimbangkan kepentingan ekonomi lokal dengan agenda partai. Proses pembahasan undang-undang pun menjadi kurang transparan karena banyak diskusi dilakukan di balik layar.
Presiden Kamar Dagang Tennessee, Josh Brown, juga memperingatkan bahwa setiap sinyal mengenai kemungkinan pembatalan insentif pajak dapat merusak kepercayaan investor. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menepati komitmen yang sudah dibuat, demi menjaga kelangsungan proyek dan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Simak Juga : Kebaya Hijab Modern: Tampil Anggun, Sopan, dan Tetap Modis