American Party SC – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, kembali muncul ke panggung politik nasional melalui sebuah pidato penting yang disampaikan di kampung halamannya di San Francisco pada Rabu, 30 April 2025. Dalam pidato tersebut, Harris menyerukan agar rakyat Amerika bersatu melawan kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang ia nilai telah menciptakan “krisis ekonomi buatan manusia terbesar dalam sejarah kepresidenan modern”.
Pidato ini merupakan yang paling menonjol sejak Harris meninggalkan jabatan sebagai wakil presiden. Banyak pihak menilai kemunculan ini sebagai sinyal kebangkitan politiknya, terutama setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun lalu. Ia bahkan diprediksi sebagai calon kuat dalam pemilihan gubernur California pada 2026, meskipun ia belum secara resmi mengumumkan pencalonannya.
Dalam pidatonya yang berlangsung pada hari ke-100 masa jabatan kedua Trump, Harris mengkritik kebijakan tarif yang diterapkan Trump. Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya tidak efektif, tetapi juga membawa Amerika menuju resesi. Ia menyatakan bahwa pendekatan ekonomi Trump hanya menguntungkan kalangan kaya, sementara mayoritas rakyat menderita.
Harris juga menyoroti gaya kepemimpinan Trump yang menurutnya tidak demokratis. Ia menggambarkan bagaimana pemerintahan saat ini menghukum orang-orang yang bersuara jujur, mengutamakan loyalitas pribadi di atas integritas, serta menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi. Ia menyebut bahwa sistem pemerintahan seharusnya berdiri untuk seluruh rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir orang saja.
Baca Juga : Trump Puji Ekonomi di Michigan, Publik Makin Skeptis
Pidato Harris disampaikan dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Emerge America. Sebuah organisasi yang bertujuan mendukung perempuan Demokrat untuk maju dalam jabatan publik. Organisasi ini memiliki sejarah panjang dalam mendukung perjalanan politik Harris sejak awal kariernya di San Francisco.
Di tengah periode awal yang penuh gejolak, Trump telah menandatangani 142 perintah eksekutif, lebih banyak dari presiden manapun dalam sejarah modern pada tahap ini masa jabatan. Meski demikian, ekonomi Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Trump menyalahkan mantan Presiden Joe Biden atas pelemahan Produk Domestik Bruto (PDB), meskipun indikator lain menunjukkan permintaan domestik yang cukup kuat.
Sementara itu, tingkat persetujuan terhadap Trump mengalami penurunan. Berdasarkan jajak pendapat terbaru dari Reuters/Ipsos, hanya 42% warga yang menyatakan puas terhadap kinerjanya secara umum. Serta hanya 36% yang menyetujui penanganannya terhadap ekonomi. Jajak pendapat yang sama juga mengungkapkan bahwa Partai Demokrat menghadapi tantangan kepercayaan internal. Dengan hanya 71% anggotanya menyatakan keyakinan terhadap kepemimpinan partai, dibandingkan dengan 83% dari Partai Republik.
Dalam menghadapi dinamika ini, Partai Demokrat menunjukkan respons yang bervariasi. Beberapa tokoh memilih untuk bersikap tenang, berharap kebijakan Trump akan menimbulkan akibat buruk bagi dirinya sendiri. Namun, tokoh-tokoh progresif seperti Alexandria Ocasio-Cortez dan Bernie Sanders memilih untuk aktif menyuarakan perlawanan melalui berbagai rapat umum di seluruh negeri.
Kamala Harris mengambil peran sebagai oposisi yang vokal. Ia memuji para aktivis serta politisi seperti Sanders dan Cory Booker atas keberanian dan komitmen mereka dalam membela kebenaran. “Keberanian itu menular,” ujarnya dengan penuh semangat, sembari mendorong lebih banyak warga Amerika untuk ikut bersuara dan bertindak.
Ia juga memperingatkan tentang ancaman krisis konstitusional yang bisa terjadi apabila Kongres dan lembaga peradilan gagal menjalankan tugas mereka secara independen. Menurut Harris, rakyat tidak boleh terpecah dalam menghadapi situasi genting seperti sekarang. “Dalam menghadapi krisis, pelajarannya adalah: jangan berpencar,” tegasnya.
Survei terbaru dari Emerson College, Inside California Politics, dan The Hill menunjukkan bahwa Harris saat ini unggul dengan 31% dukungan jika ia maju dalam pemilihan pendahuluan gubernur California pada Juni 2026. Namun, pemilih masih terbagi rata terkait pencalonannya. Sementara itu, beberapa tokoh Demokrat lain seperti Xavier Becerra dan Katie Porter telah lebih dulu mengumumkan niat mereka untuk maju.
Meskipun nada pidatonya optimistis dan memotivasi, Harris menekankan bahwa perjuangan melawan kebijakan Trump bukanlah hal mudah dan akan memerlukan usaha panjang serta kerja sama dari berbagai pihak.
Simak Juga : Gaya Boho Hijab: 10 Inspirasi yang Stylish dan Santun