American Party SC – Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada usia 100 tahun di rumahnya di Plains, Georgia, pada Minggu. Presiden Joe Biden menetapkan 9 Januari sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati Carter. Biden mengundang rakyat Amerika untuk merenung dan memberi penghormatan kepada Carter di tempat ibadah masing-masing.
Carter, seorang petani kacang tanah dari Georgia, menjabat sebagai Presiden AS ke-39 dari 1977 hingga 1981. Selama masa pemerintahannya, ia mencapai kesepakatan damai penting antara Israel dan Mesir yang dikenal sebagai Perjanjian Camp David pada 1978. Namun, masa kepresidenannya juga dirundung tantangan berat, termasuk resesi ekonomi, inflasi tinggi, dan krisis penyanderaan Iran yang berlangsung selama 444 hari. Krisis ini turut melemahkan peluangnya untuk terpilih kembali pada 1980, ketika ia kalah dari Ronald Reagan.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter menjadi salah satu mantan presiden yang paling dihormati karena dedikasinya pada kemanusiaan. Ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2002 atas upayanya dalam menyelesaikan konflik internasional, mempromosikan demokrasi, dan memperjuangkan hak asasi manusia. Carter Center, lembaga yang ia dirikan, berperan aktif dalam memantau pemilu di berbagai negara dan memajukan upaya pembangunan ekonomi serta sosial.
Baca Juga : Trump Dukung Program Visa H-1B di Tengah Kontroversi
Sebagai presiden, Carter dikenal karena pendekatannya yang rendah hati. Ia memilih berjalan kaki dalam parade pelantikannya untuk menunjukkan kesederhanaan. Fokus kebijakan luar negerinya diarahkan pada Timur Tengah. Perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979, yang dibangun dari kesepakatan di Camp David, berhasil mengakhiri konflik antara kedua negara. Carter memediasi pembicaraan antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, dan saat proses hampir gagal, ia turun langsung ke Kairo dan Yerusalem untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
Namun, tantangan domestik selama masa kepresidenannya cukup berat. Amerika menghadapi inflasi dua digit, suku bunga tinggi, serta krisis energi. Selain itu, pada 4 November 1979, revolusioner Iran menyerbu Kedutaan Besar AS di Teheran, menahan warga Amerika sebagai sandera. Upaya penyelamatan yang gagal pada April 1980 memperburuk situasi, dengan delapan tentara AS tewas dalam kecelakaan pesawat. Para sandera akhirnya dibebaskan beberapa menit setelah Reagan dilantik pada 20 Januari 1981.
Carter juga mengambil langkah-langkah penting lainnya, seperti mengalihkan kontrol Terusan Panama ke Panama, menyetujui hubungan diplomatik penuh dengan China, serta membentuk Departemen Pendidikan dan Energi. Dalam pidato yang dikenal sebagai “krisis kepercayaan,” ia menyampaikan bahwa erosi kepercayaan publik terhadap masa depan menjadi ancaman serius bagi tatanan sosial dan politik Amerika.
Setelah masa kepresidenannya, Carter terus aktif dalam berbagai misi kemanusiaan dan diplomasi. Ia memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik di Ethiopia, Eritrea, Bosnia, dan Haiti. Ia juga membantu meredakan krisis nuklir dengan Korea Utara pada 1994 dan memenangkan pembebasan warga Amerika yang ditahan di negara tersebut pada 2010.
Carter adalah sosok yang religius dan seorang guru sekolah Minggu sejak muda. Ia membawa moralitas yang kuat dalam kepemimpinannya. Sebagai penulis produktif, ia menerbitkan lebih dari dua lusin buku, termasuk memoar, puisi, dan karya tentang iman.
Di tahun-tahun terakhirnya, Carter menghadapi masalah kesehatan, termasuk kanker melanoma yang menyebar ke organ tubuhnya. Pada Februari 2023, ia memilih perawatan paliatif di rumah. Istrinya, Rosalynn Carter, meninggal lebih dulu pada November 2023 pada usia 96 tahun. Carter hadir dalam upacara pemakaman istrinya dalam kondisi lemah.
Jimmy Carter dikenang sebagai pemimpin yang rendah hati dan penuh kasih sayang. Prestasinya sebagai mantan presiden melampaui masa jabatannya di Gedung Putih. Perannya dalam menciptakan perdamaian dan memperjuangkan hak asasi manusia akan terus dihargai oleh dunia.
Simak Juga : Pengalaman Belajar Efektif di Kelas Google Spreadsheet Intermediate