Setibanya di Skotlandia, Trump mengatakan bahwa ia akan mengunjungi dua properti golf miliknya, yaitu Turnberry dan satu lagi di dekat Aberdeen. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, pemimpin Skotlandia John Swinney, serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang ia sebut sebagai sosok yang sangat dihormati.
Von der Leyen juga telah tiba di Skotlandia menjelang pertemuan tersebut. Dua pejabat tinggi dari Washington turut hadir untuk membuka peluang kerja sama. Para pejabat dari kedua belah pihak menyampaikan harapan akan tercapainya kesepakatan kerangka kerja perdagangan yang baru. Pertemuan antara Trump dan von der Leyen dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu pukul 15.30 GMT.
Meskipun jadwal diplomatik terlihat padat, kontroversi terkait Jeffrey Epstein terus membayangi. Ketika ditanya oleh wartawan mengenai penanganan pemerintahannya terhadap kasus Epstein dan kematiannya di penjara, Trump menunjukkan ketidaksenangannya. Ia meminta media untuk mengalihkan perhatian pada isu yang menurutnya lebih penting, seperti keberhasilan pemerintahannya selama enam bulan terakhir.
Baca Juga : Terapi Gen Elevidys Diselidiki FDA Usai Kematian Pasien
Trump Minta Media Fokus pada Capaian Pemerintahannya
Trump dikenal dengan kemampuannya mengalihkan isu yang merugikan secara politik, namun isu Epstein tampaknya tetap menjadi sorotan. Bahkan sebagian pendukung setianya mulai mempertanyakan keterkaitan yang pernah ada antara keduanya. Trump terlihat bermain golf bersama putranya, Eric Trump, serta Duta Besar AS untuk Inggris Warren Stephens dan putranya. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, juga tampak hadir di lokasi. Meskipun demikian, tidak ada agenda publik dalam jadwal Trump pada hari itu.
Pihak Gedung Putih berharap bahwa waktu istirahat Trump dari sorotan akan meredakan perhatian publik terhadap isu Epstein. Dua sumber yang memahami situasi mengatakan bahwa langkah ini diambil agar suasana politik menjadi lebih tenang menjelang pembicaraan penting.
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Edinburgh, di depan konsulat AS, sebagai bentuk penolakan terhadap kunjungan Trump. Sebagian membawa plakat bergambar Trump dan Epstein, sementara yang lain menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Demonstrasi ini merupakan bagian dari aksi yang digelar oleh kelompok kampanye Stop Trump Coalition.
Demonstrasi Antitrump Pecah di Edinburgh
Salah satu warga, Cat Cutmore, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi di Gaza dan menilai Trump sebagai sosok yang merusak nilai-nilai demokrasi. Ia menyayangkan sambutan resmi dari para pemimpin Inggris dan Skotlandia kepada Trump. Menurutnya, menerima seorang pemimpin yang memiliki rekam jejak kontroversial adalah tindakan yang berisiko.
Warga Edinburgh lainnya, Janet MacLeod Trotter, turut menyuarakan kemarahan karena Trump menggunakan nama ibunya, Mary Anne MacLeod, sebagai nama untuk salah satu lapangan golf barunya di Aberdeen. Mary Anne adalah perempuan kelahiran Skotlandia yang pindah ke Amerika Serikat. Trotter menuduh Trump memanfaatkan hubungan personal tersebut demi kepentingan bisnis.
Gabriele Negro, seorang dosen dari Italia yang mengajar di Universitas Edinburgh, juga turut hadir dalam aksi protes. Ia mengatakan bahwa kehadirannya adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan imigrasi Trump dan sikapnya terhadap konflik di Gaza.
Lapangan golf Turnberry yang dibeli Trump seharga 60 juta dolar pada tahun 2014 pernah diharapkan dapat kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Terbuka. Namun hingga kini, belum ada kepastian karena masalah infrastruktur dan akomodasi yang belum memadai untuk acara berskala besar.
Kunjungan Trump ke Skotlandia menjadi momen yang penuh kontras antara upaya diplomatik, relaksasi pribadi, dan tekanan politik yang terus berlanjut dari dalam maupun luar negeri.