American Party SC – Martin Makary, yang dicalonkan oleh mantan Presiden Donald Trump untuk memimpin Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan reputasi lembaga tersebut di tingkat global. Di tengah tekanan pemotongan anggaran dan meningkatnya skeptisisme terhadap vaksin, ia juga harus berhadapan dengan kebijakan Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr., yang mendukung perubahan signifikan dalam sektor kesehatan masyarakat.
Makary akan mengambil alih kepemimpinan di FDA dalam situasi yang penuh gejolak. Pemecatan massal pegawai federal dan pembatalan pertemuan penting yang seharusnya membahas vaksin flu musiman telah menimbulkan kontroversi. Keputusan tersebut terjadi tidak lama setelah Kennedy dikonfirmasi sebagai Menteri Kesehatan, sehingga menambah ketidakpastian mengenai arah kebijakan FDA ke depan.
Dalam waktu dekat, Makary dijadwalkan menghadiri sidang konfirmasi di hadapan Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Pensiun Senat. Pada kesempatan ini, ia kemungkinan besar akan menghadapi pertanyaan dari para senator Demokrat terkait beberapa isu utama. Salah satu yang paling menonjol adalah mifepristone, obat yang digunakan dalam prosedur aborsi medis. Obat ini telah menjadi subjek perdebatan hukum, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik, yang berusaha membatasi atau melarang penggunaannya. Selain itu, posisi Makary mengenai vaksinasi juga diperkirakan akan menjadi sorotan dalam sidang tersebut.
Sebagai seorang dokter di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Makary dikenal karena kritiknya terhadap praktik perawatan medis yang berlebihan di Amerika Serikat. Ia pernah menggambarkan kondisi ini sebagai “epidemi perawatan yang tidak tepat.” Selama pandemi COVID-19, ia kerap mengemukakan pendapat yang berbeda dari arus utama kebijakan kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah dukungannya terhadap kekebalan alami serta penolakannya terhadap kewajiban vaksinasi bagi masyarakat umum. Sikap ini menempatkannya dalam posisi yang berseberangan dengan banyak pakar kesehatan.
Sebagai kepala FDA, Makary akan bekerja di bawah kepemimpinan Kennedy, yang memiliki visi besar dalam mereformasi sistem kesehatan. Kennedy telah menyatakan ambisinya untuk mengakhiri penyakit kronis dan mengurangi ketergantungan FDA terhadap industri farmasi. Selama ini, ia juga dikenal karena pandangannya yang skeptis terhadap vaksin. Meskipun menolak label anti-vaksin, ia sering mengungkapkan keraguan mengenai keamanan dan efektivitas vaksin yang telah digunakan selama puluhan tahun untuk mencegah berbagai penyakit.
Baca Juga : Reaksi Pemilih Trump terhadap Pidato di Kongres
Terlepas dari perbedaan pandangan mereka mengenai beberapa isu kesehatan, mereka yang mengenal Makary meyakini bahwa ia tetap mendukung manfaat vaksinasi. Dr. Cody Meissner, seorang profesor pediatri di Dartmouth, menyatakan bahwa Makary memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksin. Meissner, yang pernah bekerja sama dengannya dalam menulis editorial tentang penggunaan masker untuk anak-anak selama pandemi, menegaskan bahwa Makary bukanlah seorang anti-vaksin.
Beberapa senator Demokrat, termasuk Patty Murray, Tammy Baldwin, dan Angela Alsobrooks, baru-baru ini mengirimkan surat kepada Makary yang mempertanyakan keputusan pembatalan pertemuan panel independen yang bertugas memberi nasihat kepada FDA tentang kebijakan vaksin. Komite ini awalnya dijadwalkan untuk membahas komposisi vaksin flu untuk musim 2025-2026. Dalam surat tersebut, para senator menyatakan harapan mereka agar Makary mengambil sikap kepemimpinan yang bertanggung jawab dalam kesehatan masyarakat dan tidak mengikuti arah pemerintahan Trump yang semakin skeptis terhadap vaksin.
Selain menghadapi perdebatan mengenai kebijakan vaksin dan aborsi, Makary juga mungkin akan mendapat tekanan untuk mengurangi jumlah pegawai di FDA. Upaya pemangkasan anggaran ini merupakan bagian dari strategi efisiensi yang didorong oleh Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah. Bulan lalu, ratusan pegawai FDA telah mengalami pemutusan hubungan kerja sebagai bagian dari langkah ini. Namun, beberapa pemangkasan tersebut kemudian dibatalkan, dan FDA kini menawarkan opsi pensiun dini bagi pegawai yang terkena dampaknya.
Jeremy Levin, seorang veteran industri dan kepala eksekutif perusahaan bioteknologi Ovid Therapeutics, menyatakan bahwa Makary mungkin harus berjuang mempertahankan FDA dari tekanan untuk pemangkasan anggaran lebih lanjut. Levin mengungkapkan bahwa ada sejumlah pihak yang ingin melakukan pengurangan besar-besaran terhadap FDA. Jika rencana ini benar-benar diajukan, ia berharap Makary mampu menolaknya demi menjaga efektivitas lembaga tersebut dalam mengawasi keamanan dan efikasi obat-obatan serta produk medis.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, Makary harus membuktikan kepemimpinannya dalam menjaga keseimbangan antara inovasi medis, efisiensi anggaran. Serta kepercayaan publik terhadap FDA. Keputusan serta kebijakan yang ia ambil ke depan akan sangat menentukan masa depan badan pengawas obat dan makanan tersebut di tengah dinamika politik dan kesehatan yang semakin kompleks.
Simak Juga : Solusi Praktis untuk Rambut Lepek bagi Wanita Berhijab