American Party SC – Dukungan terhadap Amerika Serikat begitu kuat dalam diri Antonio Gonzales Jr., seorang veteran Angkatan Laut, hingga ia menjaga bendera negaranya tetap berkibar 24 jam di luar rumahnya di Porterville, California. Gonzales, seorang pensiunan ahli teknologi bedah berusia 66 tahun, mengakui ada kekhawatiran terhadap arah ekonomi dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Donald Trump. Meski demikian, ia tetap memberikan dukungan kepada pemerintahan tersebut dengan harapan dapat memperbaiki hubungan dagang dengan China dan menurunkan harga kebutuhan pokok.
Meskipun Gonzales tetap optimis, dukungan terhadap Trump dari kalangan pemilih Hispanik mengalami penurunan. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini, tingkat persetujuan Trump di antara pemilih Latin turun tiga poin menjadi 34 persen. Di sisi lain, tingkat ketidaksetujuan naik tujuh poin menjadi 61 persen. Secara nasional, tingkat ketidaksetujuan terhadap Trump meningkat lima poin menjadi 53 persen. Pada Pemilu November, Trump berhasil meraih 46 persen suara Hispanik, sebuah lonjakan besar dibandingkan tahun 2020, dan menjadi torehan terbaik untuk kandidat Republik sejak 1970-an.
Beberapa tanda perpecahan mulai tampak di antara pendukung Hispanik Trump. Gonzales, misalnya, mendukung penguatan kontrol perbatasan, tetapi mengkritisi praktik deportasi tanpa proses hukum yang layak. Ia menekankan pentingnya keterbukaan dalam kebijakan imigrasi agar masyarakat dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga : 100 Hari Kedua Trump: Kebijakan “America First” dan Dampaknya
Popularitas Trump juga menurun di berbagai kelompok demografi. Analisis terhadap lebih dari 6.000 tanggapan jajak pendapat selama bulan pertama masa jabatan Trump menunjukkan penurunan dukungan, tren yang berlanjut dalam survei tambahan terhadap lebih dari 4.000 responden pada bulan April. Data ini dikumpulkan dari survei nasional terhadap orang dewasa Amerika Serikat dengan margin kesalahan sekitar 2 hingga 4 poin persentase.
Caleb Gonzalez, seorang konselor sekolah dari San Antonio, Texas, berusia 49 tahun, mengatakan bahwa fokus utama Trump di awal masa jabatannya adalah pada isu kejahatan dan imigrasi. Ia melihat upaya Trump sebagai sebuah proses percobaan dan kesalahan yang perlu disesuaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Saat ini, sekitar satu dari lima warga Amerika, atau sekitar 65 juta orang, mengidentifikasi diri sebagai Hispanik, dengan sebagian besar berasal dari Meksiko dan wilayah berbahasa Spanyol lainnya, termasuk Puerto Riko. Keberhasilan Partai Republik pada pemilu 2024 banyak didorong oleh ketidakpuasan ekonomi. Clarissa Martinez de Castro dari UniDos, sebuah organisasi hak-hak sipil nonpartisan, mengatakan bahwa ketidakpuasan ini menjadi peringatan serius bagi Partai Republik, terlebih ketika masyarakat merasa kondisi ekonomi belum membaik.
Selain ekonomi, kebijakan imigrasi juga menjadi sorotan utama. Jajak pendapat menunjukkan bahwa hampir delapan dari sepuluh pemilih Latin mendukung deportasi terhadap pelaku kejahatan berbahaya. Namun, mereka menolak upaya untuk menargetkan imigran ilegal yang telah lama tinggal di Amerika Serikat tanpa catatan kriminal.
Gedung Putih menegaskan bahwa Trump memperoleh dukungan bersejarah dari komunitas Latin karena dianggap mampu menghilangkan hambatan dalam mencapai Impian Amerika. Namun, tingkat persetujuan atas kebijakan imigrasi Trump di kalangan Hispanik turun empat poin menjadi 32 persen. Sementara itu, tingkat persetujuan di kalangan kulit putih tetap stabil di angka 54 persen.
Dukungan terhadap peningkatan deportasi imigran ilegal di kalangan Hispanik tercatat sebesar 42 persen. Lebih rendah dibandingkan dukungan sebesar 63 persen di kalangan warga kulit putih. Norma Perez, seorang analis keuangan berusia 56 tahun dari Maryland yang memilih Kamala Harris, menyatakan dukungan terhadap deportasi pelaku kekerasan. Namun, ia juga menekankan pentingnya memberikan proses hukum yang adil kepada semua orang, tanpa memandang status imigrasi.
Simak Juga : Gamis: Pilihan Untuk Wanita Gemuk Pipi Chubby