American Party SC – Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah melakukan penghentian sementara pemberian hibah pinjaman. Serta bantuan keuangan federal melalui Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB). Langkah ini tercantum dalam sebuah memorandum yang dilihat oleh Reuters. Yang memuat instruksi kepada lembaga federal untuk menunda sejumlah program terkait keberagaman, kesetaraan, inklusi (DEI), ideologi gender, dan inisiatif ramah lingkungan. Kebijakan ini telah memicu kritik tajam dari anggota Kongres dari Partai Demokrat.
Dalam memo tersebut, penjabat direktur OMB, Matthew J. Vaeth, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini berlaku untuk semua kegiatan yang melibatkan kewajiban atau pencairan dana bantuan keuangan federal. Program-program yang terdampak mencakup bantuan asing, organisasi nonpemerintah, serta proyek-proyek terkait keberagaman dan lingkungan. Kebijakan ini mulai berlaku pada 28 Januari pukul 5 sore waktu Timur (2200 GMT).
Vaeth menyatakan bahwa penangguhan ini bertujuan memberikan waktu bagi pemerintahan Trump untuk meninjau ulang program-program. Serta memastikan dana digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku serta prioritas kebijakan presiden. Lembaga-lembaga federal juga diinstruksikan untuk mengidentifikasi tindakan atau tenggat waktu yang diwajibkan secara hukum. Untuk program-program tertentu sebelum menyelesaikan analisis mendalam.
Baca Juga : DEI Dihapus, Trump Pulihkan Personel Militer
Para anggota parlemen Demokrat bereaksi keras terhadap kebijakan ini. Senator Patty Murray dan Perwakilan Rosa DeLauro, yang memiliki peran penting dalam alokasi anggaran. Mengirim surat kepada OMB yang berisi permintaan agar keputusan tersebut segera dibatalkan. Mereka menyebut bahwa ruang lingkup kebijakan ini sangat luas dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam surat tersebut, mereka menekankan pentingnya mematuhi hukum dan Konstitusi untuk memastikan sumber daya federal didistribusikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, semua badan federal diminta untuk menyerahkan laporan rinci mengenai program, proyek, atau kegiatan yang terkena dampak penangguhan sebelum 10 Februari. Instruksi ini bertujuan untuk memberikan pemerintah gambaran lengkap mengenai program-program yang sedang berjalan dan menentukan langkah selanjutnya yang sesuai dengan prioritas Presiden Trump.
Selain itu, Vaeth meminta lembaga federal untuk menghentikan semua aktivitas yang berkaitan dengan pemberitahuan terbuka tentang peluang pendanaan baru. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pendanaan baru yang dialokasikan hingga proses peninjauan selesai. Memo tersebut menekankan bahwa peninjauan ini harus konsisten dengan kebijakan dan arahan presiden.
Kebijakan penghentian sementara ini telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap berbagai program yang selama ini mendukung keberagaman, kesetaraan, dan keberlanjutan lingkungan. Banyak pihak khawatir bahwa kebijakan ini akan menimbulkan konsekuensi serius bagi kelompok-kelompok yang selama ini bergantung pada bantuan federal untuk menjalankan program mereka.
Penghentian sementara ini juga mencakup inisiatif-inisiatif internasional. Bantuan keuangan untuk program-program luar negeri dan organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang sosial dan lingkungan turut terkena dampaknya. Kebijakan ini sejalan dengan sejumlah perintah eksekutif yang telah ditandatangani Presiden Trump sejak awal masa jabatannya, yang secara umum bertujuan untuk membongkar program-program yang dinilai tidak sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Banyak pengamat politik menilai bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk merombak kebijakan-kebijakan yang dianggap progresif oleh pemerintahan sebelumnya. Kebijakan ini dinilai mencerminkan pendekatan konservatif yang menekankan efisiensi anggaran dan memprioritaskan program-program yang dianggap lebih relevan dengan agenda nasional pemerintah.
Namun, kritik terhadap kebijakan ini tidak hanya datang dari Partai Demokrat. Beberapa organisasi masyarakat sipil dan kelompok advokasi juga menyatakan kekhawatiran bahwa penghentian sementara ini dapat menghambat kemajuan dalam bidang keberagaman, kesetaraan, dan keberlanjutan. Mereka menilai bahwa langkah ini berpotensi mengabaikan kebutuhan mendesak masyarakat dan merugikan kelompok-kelompok yang paling rentan.
Sejauh ini, pemerintah belum memberikan pernyataan resmi mengenai respons atas kritik tersebut. Namun, sejumlah lembaga federal telah mulai mempersiapkan laporan yang diminta sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Proses peninjauan yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak kebijakan ini dalam beberapa minggu mendatang.
Simak Juga : Gaya Hijab dan Fashion Muslim Modern: Identitas dan Kreativitas