American Party SC – Lebih dari 60 orang diduga tewas setelah sebuah jet penumpang American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat pada Rabu malam. Insiden ini terjadi saat pesawat mendekati pendaratan di Bandara Nasional Reagan Washington dan jatuh ke Sungai Potomac yang dingin.
Kepala pemadam kebakaran Distrik Columbia, John Donnelly, menyatakan bahwa sejauh ini 28 jenazah telah ditemukan dari lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa tim penyelamat akan terus berupaya menemukan semua korban dan mengembalikan mereka kepada keluarga masing-masing. Tragedi ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan di Amerika Serikat dalam lebih dari satu dekade.
American Airlines mengonfirmasi bahwa jet yang mengalami kecelakaan membawa 60 penumpang dan empat awak pesawat. Sementara itu, pejabat militer menyebutkan bahwa helikopter Black Hawk tersebut mengangkut tiga tentara dalam penerbangan pelatihan. Sebagai tindak lanjut, Angkatan Darat AS menghentikan sementara semua penerbangan helikopter untuk unit yang terlibat dalam insiden ini.
Beberapa penumpang pesawat diketahui merupakan atlet seluncur es, pelatih, dan keluarga mereka yang baru kembali dari acara di Wichita, Kansas. Di antara mereka adalah mantan juara dunia kelahiran Rusia, Yevgenia Shishkova dan Vadim Naumov. Wali Kota Wichita, Lily Wu, mengungkapkan rasa dukanya dan menyampaikan bahwa pihaknya telah diberi tahu tidak ada yang selamat dalam kecelakaan ini.
Baca Juga : Nicolas Talbott: Berjuang Melawan Kebijakan Baru Trump Tentang Transgender
CBS News melaporkan bahwa tim penyelam telah menemukan salah satu dari dua perekam data penerbangan atau “kotak hitam” dari pesawat. Rekaman komunikasi antara menara pengawas lalu lintas udara dan helikopter menunjukkan bahwa awak Black Hawk mengetahui keberadaan jet tersebut sebelum tabrakan terjadi.
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, menyatakan bahwa baik jet penumpang maupun helikopter telah mengikuti pola penerbangan standar, serta tidak ada gangguan dalam komunikasi sebelum kecelakaan. Ia menambahkan bahwa meskipun semua prosedur telah berjalan sesuai ketentuan, kecelakaan ini tetap bisa dicegah.
Wilayah udara di sekitar ibu kota AS dikenal sebagai salah satu yang paling padat. Area ini memiliki tiga bandara komersial dan beberapa fasilitas militer utama. Para pejabat telah lama menyuarakan kekhawatiran mengenai kepadatan lalu lintas udara di Bandara Nasional Reagan. Beberapa insiden nyaris tabrakan sebelumnya juga sempat terjadi, termasuk yang terakhir pada Mei 2024.
Helikopter Black Hawk yang terlibat dalam kecelakaan ini diterbangkan oleh awak yang berpengalaman dan sedang menjalani pelatihan dengan menggunakan kacamata penglihatan malam. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menegaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari program tahunan untuk meningkatkan kecakapan pilot militer.
Presiden AS, Donald Trump, dijadwalkan memberikan pengarahan mengenai kecelakaan ini pada pukul 11 pagi waktu setempat. Sebelumnya, dalam unggahannya di Truth Social, Trump mempertanyakan tindakan awak helikopter serta pengawas lalu lintas udara. Ia menegaskan bahwa kecelakaan ini merupakan situasi yang buruk dan seharusnya bisa dicegah.
Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah American Eagle 5342, yang dioperasikan oleh PSA Airlines, anak perusahaan regional American Airlines. Jet tersebut merupakan CRJ-700, buatan perusahaan Bombardier asal Kanada yang kemudian diakuisisi oleh Mitsubishi. CEO American Airlines, Robert Isom, menyebutkan bahwa pilot pesawat memiliki pengalaman terbang selama enam tahun.
Rekaman komunikasi lalu lintas udara menunjukkan bahwa pengawas sempat memberikan peringatan kepada awak helikopter untuk menghindari jet penumpang. Beberapa detik setelahnya, pesawat lain melaporkan kepada menara bahwa mereka melihat tabrakan terjadi. Video dari kamera web menangkap momen ledakan yang menerangi langit malam sebelum pesawat jatuh ke sungai.
Otoritas bandara regional mengumumkan bahwa penerbangan di Bandara Nasional Reagan akan kembali beroperasi pada pukul 11 pagi waktu setempat. Tim penyelamat yang terdiri dari 300 personel terus bekerja di lokasi kejadian meskipun kondisi cuaca yang dingin dan berangin menyulitkan operasi mereka.
Pihak US Figure Skating, badan pengurus olahraga seluncur es di AS, menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga para korban. Beberapa media Rusia juga melaporkan bahwa banyak dari pemain seluncur es di pesawat tersebut merupakan anak-anak dari keluarga emigran Rusia di AS. Kremlin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tetapi menyebutkan tidak ada rencana komunikasi langsung antara Presiden Vladimir Putin dan Trump terkait insiden ini.
Gubernur Virginia, Glenn Youngkin, mengatakan bahwa sebagian besar jenazah telah ditemukan. Ia menegaskan bahwa segala sesuatu berjalan normal hingga tabrakan terjadi, yang menunjukkan adanya faktor yang tidak beres di menit-menit terakhir sebelum kecelakaan.
Sungai Potomac pernah menjadi lokasi kecelakaan udara besar sebelumnya. Pada tahun 1982, pesawat Air Florida 90 menabrak Jembatan 14th Street dan jatuh ke sungai, menewaskan 70 penumpang serta empat awak pesawat. Hanya lima orang yang selamat dari insiden tersebut.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional telah menyelidiki sembilan kecelakaan atau insiden di Bandara Nasional Reagan pada abad ini, termasuk dua kejadian yang berakibat fatal. Insiden terakhir yang melibatkan pesawat komersial di AS terjadi pada tahun 2009, ketika Colgan Air jatuh di New York, menewaskan seluruh 49 penumpang di dalamnya serta satu orang di darat. Kini, penyelidikan terkait kecelakaan di Sungai Potomac masih terus berlangsung untuk menentukan penyebab pasti tabrakan tersebut.
Simak Juga : Kesempurnaan Menutup Aurat Wanita dalam Islam